Alkohol merupakan cairan bening yang mudah menguap, tidak berwarna, baunya khas dan terasa dingin jika mengenai kulit manusia (karena alkohol menyerap air yang ada di sekitarnya). Alkohol juga mudah terbakar dengan nyala api yang berwarna biru dan tidak berasap. Alkohol terbentuk dari proses fermentasi tanaman dan buah-buahan yang mengandung gula karbohidrat. Proses ini dibantu oleh organisme tanaman yang berfungsi meragikan zat gula dalam tanaman dan buah-buahan untuk menjadi senyawa alkohol dan karbondioksida. Setelah melalui proses penyulingan berulang kali, diperoleh alkohol sesuai dengan kadar yang diinginkan. Selain melalui proses fermentasi, alkohol juga diproduksi melalui reaksi kimia acid-catalyzed hydration dari ethylene (gas tidak berwarna yang dihasilkan dari proses pemecahan panas senyawa hidrokarbon atau dari proses pengeringan etanol). Nama lain dari alkohol adalah Etanol atau Aethyl Alcohol atau EtOH. Etanol mempunyai rumus kimia CH3-CH2-OH atau C2H5OH, yang mendidih pada suhu 78,3oC (172,9oF) dan membeku pada suhu –117,3oC (-243,1oF)2. Berikut proses fermentasi zat gula:
- Minuman keras Golongan A Minuman ini merupakan minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 1 % sampai dengan 5 %. Contoh minuman Golongan A antara lain Bir Bintang, Green Sand, Anker Bir, Asahi, San Miguel dan aneka bir lainnya.
- Minuman keras Golongan B Minuman ini merupakan minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 5 % sampai dengan 20 %. Contoh minuman Golongan B antara lain Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Kucing Anggur Ketan Hitam, Arak Kolesom, Anggur Orang Tua, Shochu, Crème Cacao dan jenis minuman anggur lainnya.
- Minuman keras Golongan C Minuman ini merupakan minuman beralkohol dengan kadar etanol sebesar 20 % sampai dengan 55 %. Contoh minuman Golongan C antara lain Mansion House, Scotch Brandy, Stevenson, Tanqueray dan minuman brandy lainnya.
SIKLUS ALKOHOL
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian proses biokimia. Menurut Zakhari (2006), metabolisme alkohol melibatkan 3 jalur, yaitu:
a. Jalur Sitosol/Lintasan Alkohol Dehidrogenase : Jalur ini adalah proses oksidasi dengan melibatkan enzim alkohol dehidrogenase (ADH). Proses oksidasi dengan menggunakan ADH terutama terjadi di dalam hepar. Metabolisme alkohol oleh ADH akan menghasilkan asetaldehid. Asetaldehid merupakan produk yang sangat reaktif dan sangat beracun sehingga menyebabkan kerusakan beberapa jaringan atau sel.
b. Jalur Peroksisom/Sistem Katalase : Sistem ini berlangsung di dalam peroksisom dengan menggunakan katalase. Pada jalur ini diperlukan H2O2. Sistem ini diperlukan ketika kadar alkohol di dalam tubuh meningkat.
c. Jalur Mikrosom : Jalur ini juga sering disebut dengan sistem SOEM (Sistem Oksidasi Etanol Mikrosom). Sistem ini melibatkan enzim sitokrom P450 yang berada dalam mikrosom. Oleh ketiga jalur tersebut alkohol akan diubah menjadi asetaldehid, kemudian akan diubah menjadi asetat oleh aldehid dehidrogenase di dalam mitokondria. Alkohol yang masuk ke saluran pencernaan akan diabsorbsi melalui dinding gastrointestinal, tetapi lokasi yang efisien untuk terjadi absorbsi adalah di dalam usus kecil. Setelah diabsorbsi, alkohol akan didistribusikan ke semua jaringan dan cairan tubuh serta cairan jaringan. Sekitar 90-98% alkohol yang diabsorbsi dalam tubuh akan mengalami oksidasi dengan enzim, sedangkan 2-10%nya diekskresikan tanpa mengalami perubahan, baik melalui paru-paru maupun ginjal. Sebagian kecil akan dikeluarkan melalui keringat, air mata, empedu, cairan lambung, dan air ludah.
Metabolisme Alkohol Dalam Tubuh
Asetaldehida yang dihasilkan dari pemecahan alkohol oleh enzim dehidrogenase, manakala berinteraksi kembali dengan alkohol akan menghasilkan senyawa yang susunannya mendekati morfin, hingga bisa menyebabkan orang jadi kecanduan alkohol atau alkoholik. Selain lebih mendekatkan diri pada situasi mati konyol, jika ternyata memiliki umur panjang, alkoholik cenderung terancam rupa-rupa penderitaan.
Ancaman pertama yang akan menimpa yaitu menurunnya konsumsi zat makanan lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, menyebabkan berbagai bentuk malnutrisi. Ini terjadi karena alkoholik umumnya kurang sensitif terhadap rasa lapar, gara-gara kebutuhan energinya telah dipasok alkohol.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme dan penyerapan alkohol oleh tubuh manusia, antara lain :
1. Jenis dan besar kadar alkohol yang diminum.
Makin tinggi kadar alkohol yang diminum maka makin cepat dan banyak alkohol yang dapat diserap oleh tubuh manusia. Jenis minuman alkohol juga menentukan besar kadarnya.
2. Jumlah alkohol yang diminum.
Makin banyak alkohol yang diminum maka makin tinggi kadar alkohol yang dapat ditemukan dalam tubuh.
3. Keadaan mukosa lambung dan usus.
Adanya makanan dan jenis makanan tertentu dalam lambung saat mengkonsumsi alkohol dapat penyerapan. Jumlah alkohol yang dapat diserap tergantung pada seberapa cepat lambung mengkosongkan isinya. Jika seseorang minum alkohol setelah makan (makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak), maka kecepatan alkohol yang dapat diserap tubuh menjadi tiga kali lebih lambat daripada saat lambung dan usus kosong.
4. Jumlah kandungan air dalam tubuh.
Semakin besar tubuh manusia semakin banyak kandungan air di dalamnya karena hampir 2/3 dari berat badan manusia terdiri dari air. Alkohol dapat bercampur dengan air sehingga kepekatan alkohol dalam darah berkurang.
5. Berat badan manusia.
Respon tubuh terhadap alkohol antara orang kurus dan gemuk adalah berbeda. Hal ini disebabkan orang yang lebih kurus dan kecil mempunyai volume atau jumlah darah yang lebih sedikit dan organ hatinya juga lebih kecil. Oleh karena itu, level alkohol dalam darah yang mengalir ke organ hati akan lebih besar dan mungkin akan lebih besar lagi saat darah mengalir meninggalkan organ tersebut.
6. Jenis kelamin.
7. Kebiasaan minum.
Dapus:
Alex Paton,2005,Alkohol in the body, BMJ Publishing Group Ltd, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC555673/, diakses tanggal 02 Agustus 2010
Anonem,1999, Alcohol in your body,Bmj group. http://translate.google.co.id/?hl =id&tab=wT#, diakses 04-08-2010
Anonim. 2002. Pengaruh Alkohol Terhadap Metabolisme. http://www.geocities.com/jodi_i002/napza Diakses tanggal 28 Juli 2010.
Edy ,9 april 2009,Efek kadar alkohol dalam tubuh, wordpress, http://ercege.wordpress.com/ 2009/04/09/efek-kadar-alkohol-dalam-darah/, diakses tanggal 28 Juli 2010
Tya eka yulianti, 10 Mei 2010,Kadar Alkohol Dalam Darah, Detik Bandug, http://bandung.detik.com/read/2010/05/10/161939/1354615/486/kadar-alkohol-dalam-darah-05-persen-siap-siap-cuci-darah, Diakses tanggal 28 Juli 2010.
terimakasih infonya , jadi bahan buat tugas saya :)
BalasHapusthanks for information, always writing in blog. GBU
BalasHapusok thanks masbrew
BalasHapus
BalasHapusAgen Judi Bola Online
Agen Judi Casino Online
Agen Judi Sabung Ayam Online
Agen Bola Tangkas Online